Search

Ma'ruf Amin: Tak Ada Jokowi maka Tak Ada Hari Santri Nasional

PURWAKARTA, (PR).- Calon Wakil Presiden Kiai Ma'ruf Amin mengapresiasi secara mendalam kerja yang dilakukan Presiden Joko Widodo, di antaranya adalah menetapkan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober 2018.

"Penetapan hari santri ini, berkaitan dengan sejarah adanya resolusi jihad dari Hadratus Syaikh, KH Hasyim Asyari. Pada saat itu, padahal kemerdekaan sudah diraih oleh bangsa Indonesia. Namun penjajah mencoba menguasai Indonesia lagi," kata Ma'ruf Amin di Pesantren Al Muhajirin, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, Rabu 3 Oktober 2018.

Menurut Ma'ruf Amin, resolusi jihad itulah yang membantu membakar semangat Bung Tomo di Surabaya, lebih tepatnya pada 10 November 1945. "Bung Tomo mengeluarkan pekik Allahuakbar-nya berdasarkan resolusi jihad dari KH Hasyim Asyari," ucapnya.

Ma'ruf Amin menyatakan, pekik Allahuakbar yang dikumandangkan di radio itulah yang membakar semangat para pejuang di Surabaya. "Hanya, jika tak ada resolusi jihad, hal tersebut sulit terwujud. Apalagi tidak semua orang memiliki radio pada saat itu," katanya.

Demi menghormati resolusi jihad, oleh karenanya,kata Ma'ruf Amin, sejak 2016 lalu, 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional. Dia berharap hari santri akan terus diperingati setiap tahunnya. Menurut dia, jika tak ada Jokowi, tidak ada Hari Santri Nasional.

Ma'ruf Amin bangga pada Jokowi karena selama 70 tahun sebelumnya, tidak ada zikir bersama di Istana Negara. Namun, sejak kepemimpinan Jokowi, setiap tanggal 1 Agustus sejak 2016 selalu diadakan zikir bersama.

"Saya juga kadang malu sama Pak Jokowi karena saat saya berkunjung ke istana, Pak Jokowi sedang keluar. Ternyata setelah saya tanya, Pak Jokowi sedang salat, padahal dia bukan kiai. Pak Jokowi ini kalau salat selalu di awal waktu," katanya.

Selain itu, kata Ma'ruf Amin, Jokowi sangat mencintai para ulama. Hal itu dibuktikan dengan pemilihan kiai sebagai calon wakil presiden. "Padahal kalau beliau mau, beliau bisa memilih politisi atau professional, tetapi justru beliau malah memilih ulama," ucapnya.

Terkait pertanyaan masyarakat  mengenai usianya yang sudah lanjut, Ma'ruf Amin yang sudah berusia 75 tahun itu menjawabnya dengan ‎santai.

"Siapa bilang saya masih muda. Saya teringat tentang kisah Pak Tua yang masih menanam pohon. Padahal dia sudah berusia lanjut, menurut Pak Tua ini, dia menanam pohon untuk generasi berikutnya," ujarnya.

Ma'ruf Amin juga menyatakan, di usianya yang sudah lanjut, mulanya dia ingin mewaqafkan diri ke Nahdlatul Ulama dengan selalu melakukan revitalisasi di Nahdlatul Ulama atau melakukan terobosan-terobosan baru.

"Hanya, Allah berkehendak lain. Saya diminta menjadi (calon) wakil presiden. Mudah-mudahan saya bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa Indonesia," ujarnya.

Jangan malu jadi santri

Ma'ruf Amin yang disambut ribuan santri itu meminta agar para santri tidak merasa rendah diri. Karena, banyak para pemimpin bangsa Indonesia justru lahir dari kalangan santri seperti menjadi mentri dan gubernur.

"Nah, kalau Gusdur santri bukan? Beliau bahkan bisa menjadi presiden. Jadi, bukan tidak mungkin santri bisa mendapatkan jabatan yang tinggi. Oleh karenanya, doakan saya pula untuk bisa terpilih menjadi wakil presiden agar bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa," ucapnya.

Ma'ruf Amin berpesan kepada santri yang berada di pesantren Al Muhajirin untuk terus berusaha memaksimalkan potensinya karena bukan tidak mungkin presiden mendatang merupakan lulusan pesantren di Purwakarta itu.

Kunjungan Ma'ruf Amin ke Ponpes Al Muhajirin dilakukan dalam rangka zikir bersama. ‎Zikir bersama itu juga bertujuan mendoakan saudara-saudara kita yang tertimpa bencana di Sulawesi Tengah. Selain itu zikir dilakukan untuk mendoakan bangsa Indonesia agar bisa jauh lebih baik di masas depan.***

Let's block ads! (Why?)

Baca Lagi Aje http://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/10/03/maruf-amin-tak-ada-jokowi-maka-tak-ada-hari-santri-nasional-431029

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Ma'ruf Amin: Tak Ada Jokowi maka Tak Ada Hari Santri Nasional"

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.