Laporan Wartawan TribunSolo.com, Fristin Intan Sulistyowati
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Ada cerita menyentuh hati datang dari warga Kecamatan Laweyan, Kota Solo yang terdampak pandemi hampir dua tahun ini.
Di tengah jepitan ekonomi dan situasi tak menguntungkan, wanita bernama Erya Dewi Prasetyowati (49) tetap semangat melanjutkan hidupnya.
Ya, setelah PPKM Darurat angkringannya (HIK) miliknya bangkrut sehingga memutar otak agar bertahan hidup.
Dia akhirnya menjadi penjual telur gulung, jajanan anak SD yang menjelma menjadi santapan sedap orang-orang masa kini.
Baca juga: Kisah Sukses Soni Suharyono, Ubah Pandemi Jadi Kekuatan, Bisa Bikin 6 Cabang Kedai Kopi Cold N Brew
Baca juga: Terpukul Pandemi, Harta Kekayaan Donald Trump Merosot Rp 8 Triliun, Tak Masuk Daftar Orang Terkaya
"Setelah digusur-gusur enggak boleh jualan sama makan di tempat sejak PPKM Darurat, kini jadi beralih jualan ini," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Jumat (8/10/2021).
Saat ini Erya membuka lapak baru di belakang Stadion Manahan, Jalan Mentri Supeno, Manahan, Kecamatan Banjarsari.
Berkat semangatnya berjualan sejak pukul 07.00 - 20.00 WIB dia menghabiskan sekitar 7-8 kilogram telur dengan penghasilan sekitar Rp 300 - 500 ribu per hari.
"Alhamdulillah bisa untuk bayar hutang, modal jualan sama untuk keluarga juga," ungkapnya.
Erya mengaku tak asal berjualan saja, karena pembuatan telur gulung gampang-gampang susah.
Baca Lagi Aje https://solo.tribunnews.com/2021/10/08/kisah-emak-di-solo-bangkit-dari-pendemi-bangkrut-kini-jual-telur-gulung-sehari-raup-ratusan-ribuBagikan Berita Ini
0 Response to "Kisah Emak di Solo Bangkit dari Pendemi : Bangkrut, Kini Jual Telur Gulung, Sehari Raup Ratusan Ribu - Tribun Solo"
Posting Komentar