Laporan Wartawan Tribun Timur, Nur Fajriani R
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) gelar rapat kerja nasional 2019 di Puri Agung Convention, Grand Sahid Jaya Hotel Jl Jend Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu-Senin (9-11/2/2019).
Pada kesempatan ini Badan Pemimpin Daerah (BPD) PHRI Sulawesi Selatan (Sulsel) membawa 37 orang untuk menghadiri kongres tersebut.
Baca: Siloam Hospitals Makassar Doakan Tribun Timur Semakin Sukses
Baca: Kemenlu Tunjuk Kota Makassar Tuan Rumah Diplofest 2019
BPD PHRI Sulsel membawa dua misi tentang permasalahan sedang dialami industri pariwisata Nasional khususnya Sulawesi Selatan yaitu menurunnya okupansi hotel dan restoran.
Adapun dampak dari menurunnya wisatawan disebabkan meningginya harga tiket pesawat.
Selain itu juga permasalahan statement Mendagri Cahyo Kumolo tentang larangan kepada Pemda untuk melakukan kegiatan di Hotel.
Baca: FOTO: Manajemen Auto Clean Hadiri Ramah Tamah HUT ke-15 Tribun Timur
Anggiat Sinaga Ketua BPD PHRI Sulsel mengatakan akan mendapat dampak luar biasa apanila aturan Mendagri dijalankan.
“Kejadian 2014-2015 kembali berulang ketika MenPan RB memberlakukan aturan yang sama dan berdampak penurunan okupansi hotel sebesar 40%,” katanya dalam rilis ke Tribun Timur, Senin (11/2/2019).
Hal tersebut juga telah disampaikannya pada saat Rapimnas hari Pertama. Juga telah direspon baik oleh Ketua Umum PHRI Hariyadi Sukamdani.
Baca: Bupati Andi Mudzakkar Pamitan di Upacara Terakhir Masa Jabatan, Wakilnya Nangis
“Pada saat pembukaan langsung disampaikan ke Mentri Pariwisata Arif Yahya dan sudah saya sampaikan juga tadi pada saat sesi tanya jawab dengan Mentri Pariwisata," tutupnya.
Baca Lagi Aje http://makassar.tribunnews.com/2019/02/11/rakernas-phri-sulsel-curhat-larangan-pemda-berkegiatan-di-hotel-dan-naiknya-tiket-pesawatBagikan Berita Ini
0 Response to "Rakernas, PHRI Sulsel Curhat Larangan Pemda Berkegiatan di Hotel dan Naiknya Tiket Pesawat - Tribun Timur"
Posting Komentar